Penulis Freelance Dilarang Melakukan Tiga Hal Ini Jika Ingin Sukses


Menjadi penulis freelance lebih mudah di era digital ini. Sangat banyak platform media yang bisa menerima tulisan dari seorang penulis freelance, bahkan yang pemula. Kemajuan teknologi informasi memberi ruang yang seluas-luasnya bagi mereka yang hobi menulis. Tak hanya media cetak, media berbasis internet pun siap menampung dan mempublikasikan tulisan dari penulis freelance. Ada blog yang bisa dikelola sendiri, ada juga media online berbasis berita. Inilah kemudahan bagi penulis freelance untuk berekspresi.

Kendati begitu, tetap ada hal-hal yang tak boleh dilanggar oleh penulis freelance. Para penulis freelance yang melanggar akan menerima sanksi moral, bahkan bisa dipidana. Apa saja hal-hal yang tak boleh dilanggar tersebut? Simak uraian berikut:

1. Plagiat atau Menjiplak Karya Tulisan Orang Lain

Plagiasi sangat diharamkan dalam dunia tulis menulis. Orisinalitas sebuah tulisan harus dijaga betul. Karena itu, jika kamu memilih sebagai penulis freelance atau untuk kepentingan blog pribadi, jauhi niat mau memplagiasi atau menjiplak tulisan orang lain. Dampak dari tindakan itu sangat besar. Sekali kamu menjiplak dan ketahuan, sebagus apapun tulisanmu berikutnya, orang sudah tidak percaya lagi. Orang akan mencurigai bahwa tulisan yang kamu kirim sebagai hasil jiplakan juga.

Menjiplak merupakan tindakan tercela. Selain rusak secara moral, menjiplak juga bisa dibawa ke ranah hukum positif. Pernah ada seorang professor menjiplak karya orang lain, gelar professornya langsung dicabut oleh universitas. Belum lagi, kamu akan dijulidin oleh netizen, yang tidak terima jika kamu memplagiasi karya orang lain. Jadi, kamu mesti menghindari menjiplak karya orang lain. Seorang penulis akan sangat terhormat, jika menulis sesuatu secara orisinal, yang berasal dari pikirannya sendiri. Tidak ada yang bisa dibanggakan dari tulisan hasil menjiplak.

Tindakan penjiplakan itu sangat dilarang bagi seorang penulis freelance, apalagi jika kamu seorang penulis freelance pemula. Sangat dilarang, bahkan dilarang keras. Dalam dunia kepenulisan, tidak disediakan satu ruang pun bagi seorang penjiplak. Begitu kamu menjiplak, riwayatmu sebagai seorang penulis berakhir. Tamat. The End. Jadi, stop menjadi seorang plagiator. Don’t do it.

2. Tidak Menulis Perihal Kebohongan

Jangankan menulis, berucap lisan saja tidak boleh berbohong. Apalagi tulisan yang abadi. Zaman sekarang kebohongan seringkali disebut hoaks. Semua orang memerangi hoaks. Kendati begitu, lewat postingan di ruang massa, hoaks masih bertebaran. Tak heran, jika ada netizen atau warganet yang diberi gelar sebagai raja atau ratu hoaks. Setiap menulis, selalu menyampaikan hal-hal yang bersifat bohong atau hoaks.

Penulis freelance sangat dilarang untuk membuat tulisan yang mengandung kebohongan. Penulis harus menyampaikan ide, gagasan, dan pikiran, sesuai fakta atau peristiwa yang terjadi, tentu saja yang sudah terverifikasi. Menulis kebohongan sama saja dengan mengikuti jejak pinokio, yang kerap berbicara bohong sehingga hidungnya makin panjang. Apakah kamu sebagai penulis freelance ingin seperti pinokio dalam versi yang lain? Tentu tidak, bukan?

Sesulit apapun hal yang kamu tulis, berusahalah untuk mengungkapkan ide dan gagasan secara jujur. Libatkan hati nurani dalam menulis. Sebab, tindakan menulis kebohongan akan membuat karir kamu sebagai penulis, bahkan karir lainnya, akan berakhir. Jangan mengira tindakan kamu menulis kebohongan tidak berbahaya. Ada tindak pidana yang menunggu. Jadi, stop menulis hoaks ya.

3. Mengirim Tulisan yang Sama ke Banyak Media

Tindakan ini juga tidak dibenarkan. Seorang penulis freelance harus yakin dan percaya pada satu media. Kamu boleh saja mengirim tulisan kepada banyak media, tetapi bukan tulisan dengan judul dan isi yang sama. Kendati ini, bukan sebuah pelanggaran pidana, tetapi secara moral hal ini tidak tepat. Ada etika tidak tertulis bagi media, terkait pemuatan tulisan dari penulis freelance. Kami bisa saja mengelabui redaksi sebuah media. Tetapi, kamu tidak bisa mengelabui pembaca. Nah, pembacalah yang nantinya akan menghukummu karena mengirim satu tulisan yang sama kepada banyak media.

Jika kamu ingin mengirim tulisan yang sama, seharusnya ada jeda. Pada surat pengantar, kamu bisa sampaikan terkait pemuatan tulisan tersebut. Misalnya, jika dalam dua bulan, tulisan ini tidak dimuat, maka akan ditarik untuk dikirim ke media lain. Bila media itu tidak memuatnya dan memberikan jawaban, maka kamu bisa mengirimkan tulisan itu kepada media lain. Atau kamu kirim lagi surat kepada redaksi tersebut, yang isinya menarik tulisan telah dikirim beberapa waktu sebelumnya.

Nah, itu beberapa hal yang mesti dipahami, jika kamu ingin menjadi penulis freelance. Selain menyalurkan hobi, kamu mesti tahu juga apa yang dilarang dan apa yang dibolehkan. Hal tersebut untuk menjaga marwahmu sebagai seorang penulis. Jangan sampai gara-gara hal sepele, karir kepenulisanmu jadi tamat. (*)

LihatTutupKomentar