Meramu Gagasan Menjadi Tulisan Kreatif


Ketika hendak memasak, anda akan dihadapkan pada rencana akan memasak apa, bahan-bahannya apa, di mana bisa mendapatkannya, dan masih banyak lagi. Tentu saja dalam kepala anda, sudah terpikirkan makanan apa yang hendak dimasak. Anda akan mulai menginventarisasi bahan-bahannya. Kemudian berangkat ke pasar untuk membeli bahan-bahan tersebut. Setelah itu, anda mulai mengerjakan rencana masakan tadi hingga siap untuk disajikan kepada orang lain.

Ada proses yang cukup panjang untuk menghasilkan masakan yang siap disajikan. Nah, proses ini sebagai prosedur yang mesti dilewati. Jangan sampai ada step yang tidak dilakukan. Hasil masakan akan berkurang. Tentu saja, tidak akan memuaskan orang yang menikmatinya. Jadi, bro, mesti teliti dalam mengerjakan setiap proses untuk hasil yang maksimal.

Begitu juga menulis. Tak bisa instan. Ada proses yang mesti dilewati. Perlu waktu yang panjang untuk melahirkan tulisan berkualitas. Seperti kata orang-orang, "proses tidak akan mengkhianati hasil." Betul nggak, bro. Sekali lagi, bro. Tidak bisa instan. Ada proses untuk itu. Ini beberapa cara agar bisa meramu gagasan di kepala kita menjadi tulisan yang apik.

1. Fokus pada Satu Gagasan

Putuskan dulu topik apa yang hendak ditulis. Fokuskan diri pada topik tersebut. Niatkan pada diri bahwa hari ini atau beberapa hari ke depan hanya akan membahas topik itu. Abaikan dulu gagasan lain agar tidak mengganggu topik tadi.

2. Riset Terkait Gagasan

Referensi bisa kita dapatkan di mana saja. Era digital ini, semua sudah tersedia di dalam jaringan. Mencari referensi ini adalah bagian dari riset. Ya, jangan juga lalu berpikir bahwa riset seperti ahli-ahli yang sedang meneliti. Kita cukup mencari informasi saja. Tapi jangan kebablasan ya? Ntar informasi hoaks pula yang ditulis.

3. Mulai Menulis

Jika referensi yang kita cari sudah dapat, maka bisa mulai menulis. Bagaimana memulainya? Ya, tulis saja, apa yang terlintas dalam pikiran kita. Tetapi, yang berkaitan dengan topik tadi ya. Misalnya, kalau kita ingin menulis tentang senja, ya mulailah dengan hal-hal yang berkaitan dengan senja.

Contohnya:

Ufuk barat mulai meredup. Warna jingga berpendar di langit. Sebentar lagi, matahari akan pulang. Bulan segera menggantinya. Semesta tak ingin kegelapan meliputi isinya. Sang Maha telah mengatur segalanya.

4. Temukan Alur Tulisan

Alur tulisan penting agar bisa melanjutkan paragraf sebelumnya. Tiap paragraf mesti berkesesuaian. Hindari tulisan yang melompat-lompat dari paragraf sebelumnya. Kalau kita sudah menemukan alur tulisan, maka menulis menjadi lebih mudah. Tulisan akan mengalir, bahkan ada yang akan sulit mengakhirinya.

5. Perkaya Kosakata dalam Tulisan

Kosakata penting dalam sebuah tulisan. Kita bisa memperkayanya agar tulisan menjadi lebih berwarna dan gemerlap. Hati-hati, jangan salah menggunakan kosakata. Hindari terlihat wah, tetapi salah dalam penempatan, sehingga menjadi keliru makna. Agar wawasan kita terhadap kosakata baik, sering-seringlah buka kamus.

6. Editor bagi Tulisan Sendiri

Hendaknya tidak berpuas diri atas tulisan kita. Baca kembali apa yang telah kita tulis. Jadilah editor bagi tulisan kita sendiri. Ini penting karena kita bekerja untuk weblog yang dikelola sendiri. Jadi, tidak ada editor, seperti pada media-media mainstream, yang bahkan menyedikan penyelaras bahasa. Self-editing itu bagian dari pikirkan apa yang kita tulis. 

7. Begitulah

Ada pertanyaan, "bagaimana mengakhiri sebuah tulisan. Sementara masih banyak hal yang akan saya tulis?" Kerap seseorang sulit mengakhiri sebuah tulisan. Masmimar Mangiang, Pengajar di Lembaga Pers Dr Soetomo, Jakarta, pernah bilang begini, "Jika anda kesulitan mengakhiri sebuah tulisan, tulis saja begitulah."

Ok ya bro. Menulis memang bukan pekerjaan yang instan. Ada proses yang mesti kita lewati. Jalani saja. Terus berlatih. Jangan menyerah pada mood. Keep spirit. [db]

LihatTutupKomentar